Isi
Televisi memengaruhi pemirsa menggunakan gambar visual. Dengan mengeksploitasi kemampuan mata untuk menangkap sosok suatu objek dan menyimpannya dalam ingatan, media secara substansial dapat memengaruhi keputusan yang dibuat oleh orang-orang. Seperti yang ditunjukkan situs web Commissionedwriters.com, seorang pemuda mungkin terpengaruh untuk mempraktikkan olahraga populer dengan melihatnya di TV. Ini juga dapat membujuk seseorang untuk masuk ke kebiasaan buruk, seperti merokok. Komisi Komunikasi Federal memahami hal ini ketika memutuskan untuk memveto iklan rokok pada 1 Januari 1971.
Televisi memengaruhi hasil akhir dari debat Obama-McCain pada 2008 (Chip Somodevilla / Getty Images Berita / Getty Images)
Iklan
Televisi adalah senjata ampuh yang dapat digunakan presiden atau kantor berita untuk memanipulasi suatu negara atas tindakan pemerintah tertentu, seperti perang. Pembuat Opini mengutip contoh transmisi berulang televisi Pakistan atas sebuah bagian dari sebuah film di mana Taliban secara terbuka memukuli seorang wanita untuk menginspirasi penghinaan publik untuk organisasi politik. Contoh lain manipulasi opini publik terjadi di televisi Amerika, ketika tak lama setelah serangan teroris 11 September, CNN berulang kali menayangkan film dokumenter "Behind the Veil" oleh Saira Shah terhadap Taliban untuk meningkatkan dukungan publik untuk rencana Presiden George W. Bush untuk berperang di Afghanistan.
Pengumuman komersial dan layanan publik
Televisi juga dapat menggunakan iklan untuk mempengaruhi opini publik yang mendukung suatu produk. Pengiklan, seperti rantai restoran, dapat menggunakan taktik seperti penentuan posisi kamera untuk membuat jenis makanan tertentu - burger, misalnya - terlihat lebih besar dan lebih segar dari aslinya. Jaringan berharap pemirsa cukup lapar untuk mematikan televisi, masuk ke mobil mereka, dan pergi ke restoran terdekat untuk membeli burger itu.
Banding untuk emosi
Televisi dapat menggunakan gambar untuk menanamkan emosi yang kuat pada pemirsa. Sebuah badan amal, misalnya, dapat menggunakan seorang selebritas, seperti seorang aktris, karena kemampuannya untuk melihat langsung ke kamera, banyak menangis dan, di antara isak tangis dan napas dalam, memberi tahu pemirsa bahwa mereka perlu memberikan sumbangan untuk menyelamatkan anak-anak malnutrisi yang muncul di sebelahnya di iklan.
Pengeditan Selektif
Pengeditan selektif adalah taktik yang digunakan kandidat politik untuk mendiskualifikasi lawan. Tim periklanan kandidat mengedit kutipan dari wawancara, menyatukan partai-partai sehingga lawan politik tampak mendukung posisi yang tidak mereka perjuangkan. Teknik ini telah mempengaruhi pemilihan dalam beberapa pemilihan selama bertahun-tahun.