Isi
Perumpamaan tentang pohon sawi diulang dua kali dalam Alkitab Kristen, dan varian ceritanya adalah bagian dari agama Buddha dan budaya India. Meskipun moster hitam, atau Brassica nigra, secara teknis bukan pohon, ia tumbuh cukup lama agar terlihat seperti pohon, dan menghasilkan biji kecil yang disukai burung.
Brassica nigra
Brassica nigra, atau sawi hitam, merupakan tanaman tegak yang tumbuh setinggi 2,4 m dan dapat menyerupai pohon. Meskipun secara teknis tidak satu, kadang-kadang disebut pohon sawi dan dianggap oleh banyak orang sebagai tanaman yang dirujuk dalam perumpamaan Alkitab, dengan nama yang sama. Sawi hitam tumbuh di dataran berumput.
Sejarah alkitabiah
Perumpamaan tentang pohon sawi ditemukan di dalam kitab Injil Lukas dan Matius. Ini memusatkan gagasan bahwa biji sesawi kecil menjadi tanaman besar, yang juga merupakan ciri Kerajaan Surga. Kisah ini dianggap sebagai perumpamaan tentang bagaimana kehidupan dimulai dari awal yang kecil.
Kontroversi
Ada beberapa kontroversi tentang apakah Brassica nigra adalah tanaman yang disebutkan dalam perumpamaan Alkitab atau tidak. Kontroversi yang paling jelas bermula dari fakta bahwa sawi sebenarnya bukanlah pohon, hanya tanaman besar. Alkitab menyebutkan bahwa sarang burung di pohon sawi, yang tidak terjadi di sawi hitam. Namun, beberapa burung hinggap di tanaman untuk memakan bijinya. Terlepas dari kontroversi, mustard hitam masih dianggap oleh banyak orang sebagai pohon Alkitab.
Tentang mustard
Sawi adalah tanaman pedas yang memiliki banyak kegunaan kuliner dan obat. Dalam pengobatan tradisional, ini digunakan sebagai massa dan diterapkan secara eksternal ke area yang menyakitkan, misalnya, bagi mereka yang menderita radang sendi. Minyak mustard berkualitas tinggi dan berguna dalam pengobatan, karena tidak menjadi tengik. Ahli bedah menggunakan tepung biji mustard untuk mendisinfeksi tangan mereka. Biji sawi hitam adalah alas dari sawi meja yang umum, digunakan dalam berbagai jenis resep dan juga bumbu.