Isi
Batuk setelah berhenti adalah bagian normal dari proses berhenti. Sayangnya, batuk bisa berubah menjadi iritasi tenggorokan dan membuat tidak nyaman. Meski demikian, batuk ini sehat dan berfungsi sebagai indikator pemulihan paru-paru.
Batuk dan silia paru
Batuk yang dialami saat berhenti merokok merupakan akibat dari proses perbaikan silia paru. Bulu mata adalah bagian kecil dari sistem pernapasan, mirip dengan rambut, bertanggung jawab untuk menyaring debu dan kotoran lainnya. Jika Anda perokok biasa, sebagian besar bulu mata mati dan sebagian lainnya tidak terlahir pada tempatnya, karena asap rokok yang terus-menerus. Namun, saat Anda berhenti merokok, bulu mata bisa tumbuh kembali. Ini menyebabkan iritasi dan menyebabkan batuk. Mungkin untuk mengetahui seberapa cepat bulu mata tumbuh dengan kekuatan batuk. Semakin cepat bulu mata tumbuh, semakin intens batuknya.
Lendir
Orang yang telah merokok setidaknya sebulan dan kemudian berhenti dari kebiasaan itu kemungkinan besar akan mengeluarkan lendir. Ini normal dan terjadi karena paru-paru Anda bekerja untuk mengeluarkan semua tar, racun, dan bahan karsinogenik yang tertahan di sana. Lendir biasanya berwarna coklat atau kuning tua. Jika Anda mengalami pendarahan, temui dokter.
Sakit tenggorokan
Tenggorokan yang teriritasi biasanya disertai dengan batuk yang hebat, dan ini seharusnya terjadi. Untuk meredakan sakit tenggorokan, konsumsi ekspektoran, makan makanan dingin dan hindari makanan dan minuman yang dapat lebih mengiritasi tenggorokan Anda (misalnya, makanan pedas atau minuman yang sangat beralkohol).
Berapa lama saya akan batuk?
Rata-rata, mereka yang berhenti merokok batuk selama dua atau tiga minggu. Durasi batuk akan tergantung pada berapa lama bulu mata tumbuh. Jika mengalami batuk kuat selama lebih dari sebulan, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter.
Batuk itu normal
Semua batuk dan produksi lendir ini bisa membuat Anda khawatir, namun nyatanya batuk adalah pertanda baik. Berhenti merokok dan tidak batuk harus menjadi perhatian.