Isi
Derak kematian adalah suara atau rangkaian suara yang biasanya dipancarkan oleh pasien di hari-hari atau jam-jam terakhir kehidupannya. Kebisingan, yang terdengar seperti gemericik atau kresek yang dalam, disebabkan oleh perubahan sistem pernapasan sesaat sebelum kematian. Berkurangnya kemampuan menelan dan bernapas dengan jelas menyebabkan penumpukan sekresi pernapasan yang berlebihan di bagian dorsal tenggorokan, yang pada gilirannya menyebabkan suara yang dikenal sebagai derak kematian. Suara bising ini tampaknya merupakan pengalaman yang menyakitkan, tetapi tampaknya tidak menimbulkan rasa sakit pada pasien, menurut American National Cancer Institute.
Suara yang menakjubkan
Bunyi gemerincing kematian adalah gejala yang paling jelas. Pasien yang mengalaminya akan mengeluarkan suara seperti berdeguk. Nafas yang berat dapat menyertai gejala ini, tetapi dalam banyak kasus, suara keras terjadi dengan pernapasan normal.
Sekresi tenggorokan
Saat pasien sakit parah, paru-paru dan seluruh sistem pernapasan mulai berfungsi pada tingkat yang berkurang. Hal ini menyebabkan penumpukan sekresi (lendir dan air liur) di tenggorokan. Ketika pasien mencoba untuk berbicara atau bahkan bernapas dengan normal, kematian bergetar. Sekresi pernapasan bisa bocor dari mulut dalam bentuk air liur.
Ketidakmungkinan batuk atau menelan
Beberapa pasien dengan death rattle tidak akan bisa batuk atau menelan dengan normal. Meskipun hal ini biasanya tidak menyebabkan Anda kesakitan, ini bisa menjadi gejala kematian yang paling tidak nyaman. Dalam beberapa kasus, gejala ini diredakan dengan penggunaan suction, yang mengeluarkan lendir dari bagian belakang tenggorokan. Tetapi penyedotan biasanya hanya dilakukan jika keluarga pasien sangat tertekan oleh suara yang keras. Tindakan penyedotan bisa menyakitkan bagi pasien, dan biasanya akan menyebabkan lebih banyak ketidaknyamanan daripada kesulitan menelan atau batuk.