Isi
Kolitis eosinofilik adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan tingginya jumlah eosinofil di usus besar. Eosinofil adalah sejenis sel darah putih yang berperan penting dalam penyakit alergi dan respons imun terhadap infeksi parasit. Tanda dan gejala penyakit ini dapat memengaruhi sistem pencernaan, sehingga sulit makan dan mempertahankan kebiasaan buang air besar yang normal.
Gejala pencernaan
Menurut American Partnership for Eosinophilic Diseases, banyak gejala kolitis eosinofilik mempengaruhi sistem pencernaan. Masalahnya termasuk diare, mual, muntah, darah di tinja dan sakit perut.
Masalah pertumbuhan
Masalah pertumbuhan adalah kondisi yang ditandai dengan tinggi badan rendah atau penurunan berat badan. Ini terjadi pada orang dengan kolitis eosinofilik, karena peradangan di usus membuat sulit untuk menyerap nutrisi dari makanan. Ketika nutrisi tidak dapat diserap, kadar vitamin dan mineral penting turun. Ini dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, penurunan berat badan dan rasa tidak enak badan.
Sakit
Karena ini merupakan patologi inflamasi, nyeri yang disebabkan oleh kolitis eosinofilik sering terjadi. Nyeri ini terjadi di perut atau dada. Jika kolitis eosinofilik yang ada parah, penyumbatan usus dapat terjadi, menyebabkan nyeri hebat, muntah, dan gejala pencernaan lainnya. Penting untuk berbicara dengan dokter tentang nyeri yang akan dinilai.
Refluks asam
Refluks asam adalah suatu kondisi di mana asam lambung kembali ke kerongkongan. Ini karena sfingter esofagus bagian bawah (LES) tidak menutup dengan benar atau terbuka secara spontan. Refluks asam kolitis eosinofilik terjadi karena LES dapat menjadi lemah akibat kerusakan sistem pencernaan. Refluks asam dapat diobati dengan antasida atau obat resep yang mengontrol jumlah asam yang diproduksi.
Kesulitan makan
Ketika sistem pencernaan dirusak oleh eosinofil, maka sulit untuk makan secara normal. Orang mungkin mengalami kesulitan menelan atau makanan tersangkut di tenggorokan. Gastroparesis, yang merupakan pengosongan lambung yang tertunda, juga dapat terjadi dalam beberapa kasus. Kurang nafsu makan dan gizi buruk juga merupakan tanda dan gejala dari kondisi ini.
Gangguan tidur
Orang dengan kolitis eosinofilik mungkin mengalami insomnia, yaitu sulit untuk tertidur atau tetap tertidur.Gejala umum insomnia termasuk terbangun di malam hari, sulit tidur setelah bangun, bangun pagi-pagi sekali, dan merasa lelah di pagi hari. Insomnia yang terkait dengan kondisi medis seperti kolitis eosinofilik disebut sebagai insomnia sekunder.