Isi
- Arti persimpangan antara pinus, bambu dan plum
- Bambu di taman Jepang
- Bambu dalam imajinasi orang Jepang
- Penggunaan khusus bambu
- Cerita
Sepanjang budaya dan sejarah Jepang, bambu dihormati dan dipuja karena keindahannya yang luar biasa dan dipandang sebagai simbol perlawanan. Terlepas dari kerentanannya dan kesempitannya, ia kuat dan tangguh. Bambu juga banyak digunakan dalam pembuatan produk, dan juga digunakan sebagai teh dalam upacara sakral.
Karena kepentingan spiritualnya, bambu hadir di seluruh Jepang, dalam seni, lanskap, arsitektur, dan di taman kuil.
Arti persimpangan antara pinus, bambu dan plum
Juga dikenal sebagai "Tiga sahabat musim dingin", kepercayaan bahwa kombinasi plum, pinus dan bambu menarik keberuntungan dan digunakan sebagai janji. Bersama-sama, mereka mewakili kepercayaan kuno tentang kemurnian roh (plum), umur panjang (pinus) dan fleksibilitas (bambu).
Interpretasi spiritual serupa lainnya dari kombinasi ketiga tanaman ini adalah: kekayaan dan kekuatan plum, karena ia bertahan pada musim dingin dan mekar sebelumnya; keberuntungan dan umur panjang pohon pinus, yang selalu hijau sepanjang tahun; dan umur panjang dan ketahanan bambu, karena fakta bahwa bambu selalu tetap hijau dan terlipat, tetapi tidak pernah putus saat berada dalam kesulitan.
Bambu di taman Jepang
Taman Jepang menggabungkan beberapa elemen spiritual penting, dan bambu adalah salah satu yang terkuat dan paling dihormati.
Tujuan dari taman ini adalah untuk bersantai dan menginspirasi refleksi dan meditasi. Beberapa tumbuhan dan bebatuan yang ditata dengan cermat digunakan untuk mewakili Bumi, kemanusiaan, dan surga - tiga kekuatan utama alam. Anda hampir selalu bisa melihat ranting bambu di taman luas di kuil dan tempat pemujaan.
Bambu, pinus dan plum biasanya ditanam bersama di lingkungan ini, mengingatkan pada simbol spiritual dari tiga sahabat musim dingin.
Bambu dalam imajinasi orang Jepang
Pakaian, lukisan, tulisan, dan banyak genre seni lainnya telah memasukkan berbagai simbol spiritual, termasuk bambu.
Kimono dan jubah seni bela diri biasanya menunjukkan gambar tiga sahabat musim dingin atau hanya bambu, yang dianggap sebagai simbol keabadian dan keindahan yang lembut.
Bahkan biji bambu memiliki nilai simbolis, melambangkan burung phoenix, makhluk mistis yang merepresentasikan kebijaksanaan, keabadian dan kasih sayang yang sering terwakili dalam imajinasi orang Jepang.
Penggunaan khusus bambu
Pentingnya spiritual bambu dalam budaya Jepang juga tercermin dalam penggunaan eksklusifnya dalam membuat objek untuk dekorasi dan kontemplasi di kuil dan kuil. Air mancur dan pancuran yang terbuat dari bambu diciptakan di Jepang, dan memberikan suasana spiritual dan meditasi yang lebih besar kepada pengunjung kuil.
Air mancur bambu tradisional, Tsukubai, melambangkan dan menggambarkan kesucian dan kesucian.
Cerita
Referensi tentang bambu dalam budaya Jepang berasal dari abad ke-10 M, ketika "Legenda Pemotong Bambu" muncul. Sejak itu, bambu telah dianggap sebagai salah satu bahan terbaik yang digunakan dalam pembuatan bak cuci, sumpit, daun jendela, busur, panah, dan barang lainnya.
Dengan meningkatnya permintaan akan bambu, tanaman tersebut dimasukkan ke dalam pembuatan alat musik, barang untuk upacara minum teh Jepang yang sakral, peralatan untuk seni bela diri dan barang untuk merangkai bunga. Bambu juga digunakan dalam pembangunan rumah teh, pembuatan vas bunga, kendi, pagar, dan banyak barang arsitektur untuk meningkatkan keindahan bangunan.