Isi
Sejak Reformasi Protestan pada abad ke-17, umat Katolik dan Protestan telah berselisih tentang masalah mendasar yang menentukan keyakinan mereka. Sekilas, banyak perbedaan estetika terlihat jelas: Misa Katolik tradisional, misalnya, jauh lebih khusyuk dan simbolis daripada kebanyakan kebaktian Protestan. Meskipun Katolik dan Protestan menerima bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, mereka masih jauh berbeda dalam hal doktrin dasar tentang Kitab Suci, keselamatan, otoritas dan moralitas.
Peran Kitab Suci dan Tradisi
Baik Katolik maupun Protestan menerima keempat Injil (kitab Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) sebagai yang sah. Selain itu, kedua agama menerima Perjanjian Lama dan Baru dan sebagian besar kitab yang terkandung di dalamnya. Namun, banyak Protestan tidak menerima buku apokrif.
Namun, yang lebih penting daripada pilihan buku adalah posisi fundamental setiap agama terkait peran Kitab Suci dalam keselamatan. Protestan mengambil pendekatan "Sola Scriptura", yang berarti bahwa Kitab Suci adalah satu-satunya sarana yang diperlukan untuk keselamatan dari kematian kekal. Sebaliknya, umat Katolik percaya bahwa Kitab Suci, meski mengandung kepenuhan kebenaran, setara dengan Tradisi Gereja, yang dimulai dengan Kristus dan berlanjut hingga hari ini. Oleh karena itu, umat Katolik percaya pada banyak doktrin yang tidak secara eksplisit disebutkan dalam Alkitab. Namun, apa yang mereka percayai diilhami oleh Roh Kudus, yang terus memiliki peran di Gereja saat ini.
Keselamatan
Istilah "Keselamatan" mengacu pada keselamatan jiwa dari kematian atau hukuman kekal. Baik Protestan maupun Katolik percaya bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat dunia. Namun, sementara Protestan percaya bahwa keselamatan dapat dicapai hanya dengan iman seseorang kepada Tuhan, umat Katolik percaya bahwa iman seseorang harus digabungkan dengan perbuatan baik di bumi ini untuk mewarisi surga.
Wewenang
Otoritas di dalam gereja menandai perbedaan yang signifikan antara Katolik dan Protestan. Protestan percaya bahwa Alkitab adalah satu-satunya otoritas yang diberikan oleh Kristus. Umat Katolik juga percaya bahwa otoritas hanya diberikan oleh Kristus, tetapi mereka berbeda sejauh mana otoritas itu meluas. Umat Katolik percaya pada otoritas Kitab Suci, serta otoritas Paus, yang dianggap sebagai "Vichar Kristus" di bumi. Dengan kata lain, misi Kristus terus diselesaikan hari ini, baik melalui Kitab Suci maupun melalui ajaran dan otoritas Paus, yang dipilih oleh kuasa Roh Kudus.
Masalah moral
Moralitas menandai perbedaan lain antara Katolik dan Protestan. Kedua agama ini percaya bahwa moralitas ditentukan oleh Roh Kudus. Namun, interpretasi keyakinan ini berbeda-beda. Misalnya, umat Katolik lebih cenderung menerima isu-isu tertentu seperti evolusi dan homoseksualitas, daripada Protestan. Namun, sulit untuk menggeneralisasi tentang moral Protestan, karena terdapat banyak jemaah dan tafsir yang berbeda. Umat Katolik, bagaimanapun, dapat meminta otoritas Paus atas masalah moral.
