Isi
Arsitektur Romawi dan Yunani telah terhubung sejak lama, karena kemiripan antara candi dan bangunan lain yang diciptakan oleh kedua peradaban oleh kedua bangsa tersebut. Arsitektur Romawi sangat dipengaruhi oleh Yunani, tetapi orang Romawi juga membedakan diri dengan menciptakan identitas tersendiri.
Kolom
Kedua budaya menggunakan tiga kolom untuk membangun kuil. Doric tebal dan dengan sedikit hiasan. Ionic adalah kolom yang lebih tipis dan lebih banyak hiasan. Gaya Corinthian adalah kolom dengan banyak ornamen, yang di bagian atas dan bawahnya didekorasi dengan seni dan desain yang rumit.
Preferensi kolom
Orang Yunani cenderung lebih memilih kolom Doric di banyak kuil mereka. Parthenon yang didedikasikan untuk Dewi Athena adalah contoh kolom Doric. Arsitektur Romawi lebih menyukai gaya Korintus, yang dapat dilihat di Pantheon.
Bahan
Bahan yang digunakan untuk membangun candi sangat berbeda dari arsitektur Yunani ke Romawi. Orang Yunani menggunakan marmer dan granit untuk membangun kuil mereka. Orang Romawi, yang banyak menggunakan lengkungan di bangunan mereka, dapat menggunakan lebih sedikit bahan untuk membangun kuil. Sementara tiang dan ornamen zaman terbuat dari marmer, bangunannya sendiri terbuat dari batu bata dan beton.
Lengkungan
Orang Yunani mendukung atap bangunan mereka dengan sistem tiang dan balok. Dua balok menahan balok ketiga, horizontal. Bangsa Romawi menyempurnakan penggunaan busur, yang menambahkan efek dekoratif dan jauh lebih kuat daripada sistem Yunani. Lengkungan itu penting untuk saluran air Romawi, yang menyediakan air untuk kekaisaran jarak jauh.