Isi
Sukrosa adalah istilah teknis untuk gula meja umum, biasanya dimurnikan dari gula tebu atau bit. Ini adalah disakarida, yang artinya adalah karbohidrat kompleks yang terbuat dari dua karbohidrat sederhana. Dalam kasus sukrosa, itu terbuat dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa akan larut atau larut dalam pelarut tertentu bila ada faktor yang tepat.
Makna
Sains menguji kelarutan banyak zat. Karena kelarutan digunakan untuk menguji sifat-sifat suatu zat, itu dikatakan sebagai salah satu sifat karakteristik. Karena itu, kelarutan adalah salah satu tes yang digunakan para ilmuwan untuk membedakan satu zat dari yang lain. Zat yang larut disebut zat terlarut, sedangkan zat yang melakukan pelarutannya adalah pelarut. Pelarut yang paling banyak digunakan untuk menguji kelarutan zat terlarut adalah air, namun alkohol atau asam dapat digunakan sebagai gantinya.
Faktor yang mempengaruhi kelarutan
Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi kemampuan zat terlarut untuk larut dalam pelarut. Mereka adalah suhu pelarut, ukuran molekul zat terlarut dan kompatibilitas polaritas antara zat terlarut dan pelarut.
Suhu
Campuran zat terlarut dan pelarut dikenal sebagai larutan. Jika larutan menyerap energi, maka zat terlarut akan larut saat suhu meningkat. Jika larutan melepaskan energi, maka zat terlarut akan larut saat larutan mendingin. Dalam campuran air dan sukrosa, sukrosa larut saat suhu air meningkat.
Ukuran molekul
Larutan yang dibentuk oleh molekul besar dan berat tidak mudah larut dalam pelarut. Sukrosa terdiri dari molekul yang lebih kecil dan akan mudah larut dalam air.
Polaritas
Molekul kutub memiliki kutub positif atau negatif. Polaritas pelarut dan zat terlarut akan menentukan apakah zat terlarut akan larut. Dengan kata lain, sejenisnya melarutkan sejenisnya. Jika pelarut bersifat polar, biasanya akan melarutkan zat terlarut polar. Jika nonpolar, hanya satu zat terlarut nonpolar yang akan larut. Karena air dan sukrosa keduanya polar, sukrosa akan mudah larut dalam media itu. Alkohol bersifat nonpolar, jadi sukrosa tidak akan larut dengan baik di dalamnya.
properti
Selain tiga faktor yang disebutkan, sukrosa harus memiliki sifat yang sama dengan pelarut menjadi zat terlarutnya. keduanya harus berinteraksi pada tingkat molekuler dengan gaya dispersif dan dipolar yang serupa. Selain itu, atom hidrogen dalam sukrosa dan pelarutnya harus memiliki ikatan yang mirip dengan oksigen untuk membentuk zat terlarut.