Isi
Filsuf Jerman Karl Marx dianggap sebagai salah satu pemikir paling berpengaruh sepanjang masa. Marx bertindak pada abad ke-19, saat pergolakan besar dalam tatanan sosial dan politik Eropa. Dia menulis pada saat ekses Revolusi Industri baru lebih menonjol, dan gagasannya merevolusi pemikiran tentang kapitalisme dan hubungan dengan bisnis, individu, negara dan lingkungan.
Materialisme
Ide yang memotivasi di balik filosofi Marx adalah materialisme. Materialis percaya bahwa kondisi material dunia, seperti struktur ekonomi dan distribusi kekayaan, yang memunculkan ide-ide seperti siapa yang "harus" memimpin dan "pantas" untuk mendapatkan apa yang mereka peroleh. Ide ini bertentangan dengan idealisme yang menyatakan bahwa ide-ide itulah yang melahirkan realitas material.
Eksplorasi
Marx percaya bahwa bahaya kapitalisme yang sebenarnya adalah eksploitasi pekerja. Sejak saat itu, kaum Marxis mengembangkan teori ini untuk menunjukkan bagaimana kapitalisme juga mengeksploitasi planet dan sumber daya alam. Menurut Marx, kapitalis mengeksploitasi pekerja dengan harga yang lebih rendah dari nilainya - kerja berlebihan dari pekerja itulah yang menghasilkan keuntungan kapitalis. "Kerja surplus" ini dieksploitasi oleh kapitalis, yang juga memaksa pekerja ke kondisi kerja yang tidak pantas dan tidak adil - sesuatu yang jauh lebih nyata dan serius selama abad ke-19, periode di mana Marx menulis.
Pengasingan
Marx percaya bahwa para pekerja diasingkan dalam banyak hal. Dia menyoroti empat elemen yang darinya pekerja terasing: produk, tindakan memproduksi, dirinya sendiri dan orang lain. Gagasan utama di balik alienasi adalah salah satu efek dari eksploitasi kapitalis terhadap pekerja; ini adalah gagasan bahwa pekerja tidak dapat hidup sebagaimana biasanya dia akan hidup. Keterasingan ini adalah semacam pemisahan atau penghapusan seperti apa kehidupan "secara alami" seharusnya. Bagi Marx, kapitalisme adalah penyimpangan yang memisahkan manusia dari apa yang dia lakukan dan bagaimana dia melakukannya, serta bagaimana dia "secara alami" akan menjadi manusia dan bagaimana dia akan berhubungan dengan orang lain.
Revolusi
Marx percaya bahwa, pada akhirnya, para pekerja akan mempersatukan dan menggulingkan kelas penguasa kapitalis. Dia berpikir bahwa struktur borjuis-kapitalis yang dominan akan melahirkan revolusi yang dipimpin oleh pekerja yang akan menggantikan ketertiban dengan sistem yang lebih adil. Marx tidak secara tepat menyebut ini "komunisme", dan negara "komunis" yang muncul setelah Marx - Uni Soviet, Korea Utara dan Republik Rakyat Cina - tidak seperti yang diklaim Marx. Dia mencari tatanan demokratis yang radikal, berdasarkan pengambilan keputusan kolektif dan berbagi alat produksi - yaitu, tanah, tenaga kerja dan modal yang digunakan untuk produksi.