Isi
Plantar fasciitis adalah penyakit nyeri yang menyerang tumit kaki karena cedera ligamen yang disebut plantar fascia, yang meluas di antara tulang tumit dan jari kaki. Karena ligamen ini meregang dan berkontraksi dengan setiap langkah, bukaan semakin mengencang dan ligamen menjadi meradang. Atlet, penderita diabetes, dan lansia lebih mungkin mengalami masalah ini. Untungnya, ada lebih dari satu obat herbal untuk plantar fasciitis yang dapat membantu mempercepat penyembuhan.
Arnica
Arnica (Arnica montana L.) memiliki sejarah panjang penggunaan sebagai obat herbal untuk memar dan ketegangan otot. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada 8 Oktober 2009, dalam jurnal ilmiah Molecular and Cellular Biochemistry, tindakan anti-inflamasi arnica yang terkenal telah diuji. Para peneliti menemukan bahwa senyawa dalam ekstrak tersebut menghambat NF-kB, protein kompleks yang ditemukan dalam sel yang memicu respons inflamasi terhadap stres. Perlu dicatat bahwa penggunaan terapeutik arnica terbatas pada dosis homeopati dan penggunaan luar, karena risiko toksisitas. Untuk menggunakan arnica sebagai obat herbal untuk plantar fasciitis, cuci kaki Anda di dalam mangkuk dan tambahkan 1 sendok teh ekstrak tumbuhan ke dalam air atau gunakan gel atau krim topikal yang mengandung ekstrak arnica.
Kunyit
Kunyit tanah (Curcuma longa) biasanya digunakan dalam pengobatan Ayurveda untuk mengurangi peradangan dan mengontrol rasa sakit. Seperti arnica, akar tanaman ini juga mengandung senyawa yang menghambat NF-kB. Menurut evaluasi klinis yang diterbitkan pada 14 Juni 2009, dalam jurnal Alternative Medicine Review, saffron memiliki aktivitas anti-inflamasi serta sifat antioksidan. Sebagai suplemen, saffron tersedia dalam berbagai olahan ekstrak kurkumin. Namun, karena senyawa kurkumin tidak terserap dengan baik di usus, penambahan sederhana kunyit sebagai bumbu makanan bisa lebih efektif.
Bromelain
Bromelain adalah enzim yang diekstrak dari batang nanas. Aktivitas anti-inflamasi zat ini tampaknya didorong oleh dua faktor. Pertama, ia menghambat TGF-beta, protein seluler yang mendorong peradangan dan penyembuhan yang tertunda. Ia juga mencegat molekul tertentu yang bertindak sebagai reseptor untuk agen yang menghasilkan zat inflamasi dalam tubuh, yaitu sel darah putih khusus, yang disebut neutrofil. Para peneliti di Duke University Medical Center, yang mencatat bahwa mekanisme aksi ini terjadi pada tes laboratorium dan pada manusia, menerbitkan temuan mereka dalam jurnal Clinical Immunology edisi Juli 2008. Bromelain banyak tersedia sebagai suplemen.
Tindakan pencegahan
Karena adanya kurkuminoid, arnica dan kunyit tidak boleh digunakan selama kehamilan, selama pengobatan kanker, jika ada riwayat penyakit jantung keluarga atau jika Anda sedang dalam resep antikoagulan. Bromelain juga harus dihindari dalam kasus terakhir. Selain itu, enzim ini tidak boleh tertelan saat menggunakan antibiotik, karena meningkatkan penyerapan usus dan kadar obat ini dalam darah.