Isi
Penindasan dan kekerasan di antara siswa mungkin ada di sekolah. Alasan utama sebagian besar kasus intimidasi adalah stereotip (generalisasi) tentang sekelompok orang, dan prasangka, yang merupakan pendapat buruk tentang suatu kelompok berdasarkan stereotip ini. Dengan bekerja dengannya dan mendidik generasi muda tentang stereotip dan prasangka, guru dapat membantu sekolah menjadi tempat yang lebih aman dan lebih damai bagi semua siswa.
Instruksi
Pendidikan dapat membantu mengurangi prasangka dan stereotip di sekolah (gambar buah catur oleh Steve Johnson dari Fotolia.com)-
Atasi masalah dengan mendorong guru sekolah dasar dan menengah untuk berbicara selama pelajaran tentang stereotip dan prasangka. Diskusikan rasisme, anti-Semitisme, seksisme, homofobia, dan masalah lainnya. Telitilah berbagai stereotip, asal-usulnya, dan bagaimana mereka memengaruhi pandangan satu sama lain. Melalui diskusi ini, orang muda dan anak-anak akan lebih memahami ketidakadilan prasangka dan bahaya stereotip sekelompok orang.
-
Bicara tentang budaya yang berbeda. Ajari siswa tentang berbagai ras, suku, agama, dan kelompok lain dengan membantu siswa mempelajari kebenaran tentang orang-orang yang berbeda dari mereka. Kegiatan santai, seperti diskusi tentang liburan meriah atau persiapan makanan daerah, dapat menjadi kesempatan untuk mengeksplorasi perbedaan dan persamaan di antara kelompok. Untuk merencanakan pelajaran, cari rencana online (lihat Sumberdaya) untuk menemukan berbagai kegiatan multikultural yang dirancang untuk pendidikan anak-anak tentang keanekaragaman budaya. Pembelajaran terkait keragaman budaya membuat mereka kurang rentan terhadap pra-penilaian.
-
Buku anak-anak dapat berfungsi sebagai cara untuk memperkenalkan dan mengilustrasikan mata pelajaran yang rumit ini kepada siswa yang lebih muda, karena banyak dari mereka memiliki cerita tentang stereotip dan prasangka. Situs "Compreendendo o Preconceito" menawarkan katalog lengkap tentang tema (lihat Font, tepat di bawah, pada halaman). Seorang guru dapat mulai membaca cerita dan memulai diskusi tentang topik dan mata pelajaran terkait. Anda juga dapat mengajukan beberapa pertanyaan tentang apa yang dirasakan karakter dan menghubungkannya dengan pengalaman pribadi siswa, membuat subjek lebih mudah dipahami anak-anak.
-
Undang seseorang dengan pengalaman atau pengetahuan tentang topik tersebut dan kenalkan itu kepada siswa. Petugas kepolisian, pegawai negeri dan anggota asosiasi masyarakat dari berbagai kelompok yang tertarik untuk bercerita secara terbuka tentang kisah pribadi dapat menunjukkan kepada siswa bahaya prasangka dan stereotip. Dengan menyaksikan contoh nyata dari prasangka dan bahaya yang disebabkan olehnya, siswa dapat lebih mudah memahami bagaimana kata-kata dapat menyakiti orang lain.