Isi
Gejala depresi (juga dikenal sebagai depresi klinis, depresi berat atau depresi unipolar) termasuk perasaan tidak berharga, merasa lelah sepanjang waktu dan rasa sakit kronis. Sensasi ini dapat muncul dalam siklus atau bertahan secara permanen. Ini bukan cacat dalam karakter, tetapi kondisi medis nyata yang dapat diobati. Namun, ada banyak jenis yang memiliki penyebab berbeda.
Depresi adalah kondisi medis yang nyata (Visi Digital./Photodisc/Getty Images)
Genetika
Depresi sepertinya terjadi pada keluarga. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Psychiatry edisi September 2006, seseorang yang memiliki kerabat dekat dengan depresi memiliki dua dalam satu, yaitu dua kali lebih mungkin untuk mengembangkannya juga.
Komorbiditas
Memiliki penyakit serius lainnya seperti kanker, migrain, penyakit Parkinson atau epilepsi juga dapat memicu gejala depresi. Tetapi alasannya masih belum jelas, yang ditunjukkan dalam studi seperti "Komorbiditas migrain dan depresi: Investigasi etiologi potensial dan prognosis" yang diterbitkan dalam Neurology oleh N. Breslau, PhD ; R.B. Lipton, MD; W. F. Stewart, PhD; L. R. Schultz, PhD; dan K. M. A. Welch, MD.
Ubah
Menurut Beating the Blues: Pendekatan Baru untuk Mengatasi Dysthymia dan Depresi Ringan Kronis oleh Michael Thase dan Susan Lang, depresi ringan dapat disebabkan oleh perubahan dalam hidup termasuk penyakit, pelecehan, trauma, dan obat-obatan baru.
Signifikansi
Biologi depresi masih belum diketahui, tetapi teori terbaiknya adalah ketika depresi, otak mengabaikan pesan-pesan kimiawi yang diberikan oleh neurotransmitter.
Faktor-faktor
Menurut Aliansi Nasional Kesehatan Mental, orang mengalami depresi ringan atau berat karena beberapa faktor yang terjadi bersamaan. Mereka termasuk kecenderungan genetik, kehilangan pekerjaan, penyakit parah atau kehamilan.