Isi
Produk Domestik Bruto (PDB) adalah perkiraan ukuran kekuatan ekonomi suatu tempat. Pada dasarnya dihitung sebagai jumlah dari total nilai barang dan jasa untuk suatu perekonomian tertentu, PDB berguna karena kesederhanaannya. Namun, terdapat beberapa kelemahan jika dianggap sebagai indikator pertumbuhan ekonomi.
Kesederhanaan
Meskipun PDB memiliki beberapa ketidaksempurnaan, ini berguna karena mewakili perekonomian melalui satu angka. Angka kotor ini menunjukkan berapa banyak yang diproduksi. PDB tidak menunjukkan sedetail pengukuran lainnya, tetapi juga lebih mudah untuk dipahami daripada yang sebenarnya.
Indikator kesejahteraan ekonomi
PDB, menurut ekonom OECD François Lequiller, adalah indikator kesejahteraan ekonomi karena hubungannya dengan barang dan jasa dalam perekonomian ini. Jika PDB tinggi, maka produksinya tinggi, yang berarti orang punya uang untuk membeli barang. Ini, pada gilirannya, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki uang untuk mempekerjakan karyawan. Dengan demikian, keuntungan utama dari PDB adalah bahwa PDB berfungsi sebagai indikator yang jelas tentang seberapa baik atau buruknya suatu perekonomian.
Informasi yang salah
PDB hanya memperhitungkan konsumsi yang dinyatakan. Dengan demikian, barang yang diperdagangkan di pasar gelap, seperti film bajakan, obat-obatan, dan pekerjaan berbayar secara tunai, tidak dipertimbangkan. Artinya ada kemungkinan ketidaktepatan totalnya. Suatu perekonomian bisa makmur dengan barang-barang yang tidak dideklarasikan, tetapi memiliki GDP yang rendah, yang berarti ia tidak akan mencerminkan nilai riil, hanya nilai yang dinyatakan.
Indikator tidak jelas
Meskipun PDB menunjukkan konsumsi, PDB tidak membedakan antara konsumsi berkualitas tinggi dan kualitas rendah. Jika sebuah kota, misalnya, memiliki masalah besar dengan tumpahan limbah beracun yang membutuhkan biaya pembersihan R $ 100 juta, maka kota itu akan memiliki tambahan R $ 100 juta dalam PDB, meskipun faktanya tumpahan tersebut jelas tidak. sesuatu yang bermanfaat atau positif bagi perekonomian. PDB juga mengabaikan komponen yang bermanfaat seperti kesehatan dan pendidikan, yang sangat penting, tetapi tidak selalu dianggap sebagai keuntungan.