Isi
Pemilik rumah dengan serangan hewan pengerat harus sangat berhati-hati sebelum membersihkan kotoran tikus. Kotoran hewan ini membawa beberapa penyakit yang berpotensi fatal yang ditularkan ke manusia, biasanya melalui kontak antara tangan dan mulut. Untuk menghilangkan risiko tertular virus, infestasi hewan pengerat, dan pembuangan kotoran harus dilakukan oleh perusahaan yang terlatih dalam pengendalian hama. Kotoran tikus berbentuk bola atau batang sepanjang 1,5 sampai 2 sentimeter dan berwarna gelap.
Sindrom hantavirus paru
Sindrom pulmonary hantavirus, yang ditemukan pada 1993, adalah penyakit langka yang ditemukan di Amerika Serikat. Virus yang berpotensi fatal ditularkan melalui urin dan kotoran tikus. Nyeri, kelelahan, dan demam adalah tanda-tanda pertama infeksi dan kelompok otot besar adalah yang paling terpengaruh. Saat penyakit berkembang, sakit kepala, mual dan muntah terjadi. Gejala akhir sindrom ini antara lain batuk dan kesulitan bernapas yang menyerupai tersedak bantal. Gejala muncul setelah satu hingga lima minggu kontak dengan kotoran tikus dan infeksi seringkali berakibat fatal.
Demam berdarah dengan sindrom ginjal
Demam berdarah dengan sindrom ginjal adalah penyakit global yang berasal dari virus Seoul, Hantaan dan Puumala. Sering ditemukan di Asia Timur, kondisi ini ditularkan melalui kotoran, urin, dan air liur tikus. Tidak seperti penyakit lain, penyakit ini ditularkan dari manusia ke manusia, meskipun ini sangat jarang. Inkubasi memakan waktu satu hingga dua minggu dan gejalanya meliputi sakit kepala hebat, sakit perut, demam, dan penglihatan kabur. Tingkat kematian bisa mencapai 15%, tetapi terapi suportif yang dikombinasikan dengan asupan cairan dan elektrolit biasanya merupakan pengobatan yang efektif.
Arenavirus
Arenavirus adalah keluarga virus yang ditularkan melalui tinja dan urin tikus. Penyakit umum termasuk demam Lassa dan demam berdarah Brazil, yang khusus untuk spesies tikus tertentu. Arenavirus sangat umum di Amerika Selatan dan spesies unik telah ditemukan di negara-negara seperti Bolivia, Venezuela, dan Argentina. Pekerja pertanian sering kali rentan tertular virus ini, dan dalam banyak kasus, penyakit ditularkan dari orang ke orang, melalui udara. Gejala mirip flu sering terjadi dan beberapa spesies virus menghasilkan darah dalam urin dan kotoran manusia.
Leptospirosis
Leptospirosis ditularkan ke manusia ketika kotoran tikus dikeluarkan dari area basah atau lembab selama infestasi. Hewan pengerat ini sering buang air kecil bersamaan saat mengeluarkan kotoran, yang mengakibatkan kontaminasi silang air dan peningkatan risiko tertular berbagai penyakit. Gejala berupa penyakit kuning, ruam kulit, sakit perut, dan mata merah. Leptospirosis membutuhkan pengobatan antibiotik dan penyakit ini biasanya ditularkan oleh pekerja saluran pembuangan, olahragawan air dan anak-anak.