Isi
Gambar sederhana kalajengking dapat membuat takut banyak orang. Ekornya yang cepat, gigitan yang menyakitkan, dan terkadang racun mematikan membuat mereka menjadi predator yang berbahaya. Untungnya, meski semuanya beracun, kebanyakan hanya memiliki racun untuk membunuh hewan kecil atau serangga. Namun ada juga beberapa spesies kalajengking yang dapat membunuh manusia.
Arizona Bark Scorpion
Kalajengking kulit kayu Arizona adalah satu-satunya kalajengking di Amerika Serikat yang dapat berakibat fatal bagi manusia. Mereka adalah makhluk kecil berwarna coklat muda, dan hanya tumbuh hingga 5 atau 7 sentimeter, bahkan saat dewasa. Mereka dapat memanjat dinding, berdiri terbalik di langit-langit dan suka berhibernasi dalam kelompok, yang membuat mereka semakin berbahaya jika memasuki rumah Anda. Banyak orang bisa selamat dari gigitannya, tetapi gigitannya bisa mematikan. Jika tergigit, segera cari pertolongan medis.
Kalajengking hitam Afrika
Kalajengking hitam Afrika, biasanya ditemukan di Afrika Tengah dan Afrika Utara, dapat membunuh manusia dengan satu gigitan. Tidak ada penawar untuk racun Anda dan orang mati dalam waktu dua jam. Kalajengking ini suka tinggal dekat dengan manusia dan sering bersembunyi di dalam lubang di dinding. Beberapa melarikan diri, tetapi ada beberapa orang yang selamat setelah mendapatkan pertolongan medis segera.
Kalajengking kuning Brasil
Meski tidak separah kalajengking kulit kayu Arizona dan kalajengking hitam Afrika, kalajengking kuning Brazil diketahui membunuh anak-anak di bawah usia 7 tahun. Selain itu, kalajengking ini menyebabkan peradangan parah di pankreas, bahkan pada korban yang lebih tua.
Ecorpion Deathstalker
Meski ukurannya kecil dan cakar lemah, kalajengking Deathstalker adalah yang paling mematikan di bumi. Ditemukan di daerah kering di Timur Tengah dan Afrika Utara, racun kalajengking menyebabkan rasa sakit yang menyiksa, demam, kejang, kelumpuhan, koma, dan bahkan serangan jantung. Kalajengking penguntit kematian berbahaya bagi semua manusia, tetapi lebih mematikan bagi anak-anak dan orang tua. Fakta yang menarik adalah bahwa para ilmuwan sedang mempelajari racunnya dengan harapan menemukan obat untuk kanker otak dan diabetes.