Isi
Kontaminasi makanan dapat terjadi karena kebersihan yang buruk saat menangani makanan. Dalam beberapa kasus, mungkin ada beberapa bakteri atau parasit yang ada di dalam makanan.Pemasakan yang tidak tepat juga dapat menyebabkan kontaminasi. Beberapa makanan lebih rentan terhadap kontaminasi seperti daging merah, ayam, keju, produk susu, telur, ikan mentah, dan makanan laut. Gejala mengonsumsi makanan yang terkontaminasi antara lain sakit perut, mual, muntah, kram perut, diare, demam, dan dehidrasi. Gejala dapat muncul setelah 30 menit atau hari setelah konsumsi. Beberapa kasus yang lebih serius memerlukan rawat inap.
Perut teriritasi, mual dan muntah
Sakit perut, mual, dan muntah bisa menjadi tanda-tanda makanan mabuk. E. coli adalah bakteri umum ketika daging, air, susu, dan sayuran yang kurang matang bersentuhan dengan kotoran. Itu juga dapat ditularkan dari orang ke orang.
Kram perut
Kram perut biasanya disertai gejala kontaminasi makanan lainnya. Salmonella paling sering ditemukan pada telur, produk susu, unggas, dan produk daging sapi.
Diare
Diare adalah gejala yang muncul pada kondisi pencernaan makanan yang terkontaminasi. Clostridium botulinum, spesies yang menyebabkan botulisme, dapat ditemukan dalam makanan buatan rumah yang tidak diawetkan dengan benar.
Demam
Jika demam muncul dalam gejala gastrointestinal, itu mungkin karena paparan makanan yang terkontaminasi. Bakteri Clostridium perfringens ada dalam daging, unggas, saus, dan makanan yang disiapkan sehari sebelum dikonsumsi dan tidak dipanaskan kembali dengan cara yang benar.
Dehidrasi
Dehidrasi dapat terjadi akibat muntah dan diare yang parah. Penggantian cairan sangat penting untuk pulih dari keracunan.
Peringatan
Cuci tangan Anda sesering mungkin untuk mencegah keracunan makanan. Menghindari kontaminasi makanan dengan peralatan cuci dan area dapur juga dapat membantu. Pastikan untuk memasak semua makanan pada suhu yang sesuai. Pendinginan cepat sisa makanan juga penting.