Isi
- Ambing yang sangat besar
- Tempat tinggal dan makanan yang tidak memadai
- Botulisme
- Larva sapi utara
- Penyebab mekanis dan metabolik
Kelemahan pada tungkai belakang mempengaruhi antara 10 dan 50% sapi perah setiap tahun. Tanda kelemahan yang paling jelas terlihat pada sapi antara lain posisi punggung melengkung saat berjalan dan langkah yang tidak normal. Sapi ini umumnya melindungi salah satu atau kedua tungkai belakangnya. Hewan yang lemah makan lebih sedikit, menunjukkan aktivitas seksual lebih sedikit, dan menurunkan berat badan. Pemulihan bisa memakan waktu berbulan-bulan, tergantung penyebab kelemahannya.
Ambing yang sangat besar
Kelemahan pada kaki belakang sapi dapat disebabkan oleh ambing yang besar dan tidak normal, yang mengganggu postur dan gaya berjalan. Pertumbuhan ambing yang berlebihan menyebabkan kerusakan pada kaki, dan selanjutnya, kelemahan sapi perah. Menurut Profesor Christine Nicol, dari University of Bristol, di Inggris, sapi perah modern dibiakkan untuk memiliki ambing besar yang tidak proporsional, yang secara permanen menggeser kaki belakangnya.
Tempat tinggal dan makanan yang tidak memadai
Sapi perah modern, meskipun lebih besar dari pendahulunya, masih sering ditempatkan di kandang yang dibangun untuk hewan yang jauh lebih kecil. Seringkali, mereka harus tetap dengan kaki belakang mereka di jalur servis, dan beberapa tetap berada di kotoran mereka sendiri, yang melembutkan kuku hewan, menyebabkan infeksi. Masalah ini diperparah dengan fakta bahwa silase, yang biasanya menjadi makanan sapi perah, bukan jerami, menghasilkan kotoran yang lebih lembab. Sapi-sapi ini juga lebih sering buang air kecil, yang juga berkontribusi pada pembentukan lumpur secara terus menerus di lintasan.
Botulisme
Botulisme pada sapi disebabkan oleh kelompok bakteri yang sama yang menyebabkan penyakit seperti tetanus dan gejala bisul. Bakteri ini membentuk spora yang mencemari tanah. Sapi yang terkena melemah antara satu dan tujuh hari setelah menelan racun yang diproduksi oleh bakteri. Kelemahan biasanya terlihat pertama kali pada tungkai belakang, berkembang seiring racun mempengaruhi impuls saraf ke otot sapi, dan gejala penyakit dapat sangat bervariasi. Hewan sering ngiler dan tidak bisa menyimpan makanan di mulutnya. Beberapa sapi yang terkena dampak akan mati dalam satu hari, sementara yang lain akan menunjukkan kelemahan sedang yang dapat bertahan selama berminggu-minggu.
Larva sapi utara
Larva ini diproduksi oleh nyamuk dari genus Hypoderma. Betina dari spesies tersebut bertelur, yang menetas dalam dua hingga enam hari, di kaki sapi. Larva kemudian bermigrasi ke daerah yang dekat dengan tulang belakang sapi, yang menyebabkan pembengkakan, dan membuat lubang di bagian belakang hewan agar mereka dapat bernapas. Anak sapi, hewan yang lebih muda dan sapi yang kekurangan gizi lebih rentan terhadap serangga ini daripada sapi dewasa. Larva menyebabkan peradangan dan merusak jaringan saat bermigrasi ke punggung sapi, sedangkan yang mati di daerah tulang belakang menyebabkan kelumpuhan atau kelemahan pada tungkai belakang.
Penyebab mekanis dan metabolik
Bisul di telapak tangan dan kaki, patah tulang, luka garis putih dan erosi tumit merupakan penyebab kelemahan mekanis, serta lantai yang licin dan miring. Laminitis, suatu kondisi yang berkembang ketika jaringan antara tulang pedal dan tumit hewan meradang, merupakan penyebab metabolik dari kelemahan tersebut.