Isi
Mendengarkan reflektif, juga disebut aktif, adalah jenis komunikasi verbal yang melibatkan pendengar untuk menegaskan kembali atau membuat parafrasa dari apa yang dikatakan pembicara untuk memastikan bahwa dia memahami makna dan perasaan dari pesan awal. Mendengarkan reflektif memiliki banyak manfaat yang meningkatkan keterampilan komunikasi.
Validasi
Memiliki rasa validasi adalah salah satu manfaat mendengarkan reflektif. Ketika pendengar merefleksikan apa yang dia dengar dan secara akurat mewakili apa yang dikatakan pembicara, dia akan merasakan validasi atau kepentingan. Dengan demikian, mempromosikan validasi juga akan menciptakan hubungan dan saling menghormati antara kedua belah pihak.
Perbaiki kesalahpahaman
Mendengarkan reflektif yang efektif juga bermanfaat jika membantu memperbaiki kesalahpahaman, asumsi yang salah, dan salah tafsir. Jika pendengar salah paham dan salah mengartikan pesannya, pembicara memiliki kesempatan untuk mengklarifikasi maksudnya. Jika Anda tidak memahami pesannya, Anda selalu dapat mengatakan bahwa Anda tidak mengerti atau mengatakan apa yang menurut Anda Anda mengerti. Jika tidak benar, pembicara akan memperbaiki kesalahpahaman tersebut.
Manfaat perasaan
Pendengar juga perlu mendengarkan melampaui kata-kata yang diucapkan, bahkan mencapai perasaan atau emosi di baliknya. Jika ini terjadi, pendengar akan mendapat manfaat untuk merefleksikan secara memadai apa yang telah mereka dengar. Misalnya, Anda dapat menggambarkan perasaan atau emosi tersebut dengan mengatakan, "Kamu terlihat sangat sedih sekarang." Ini akan menyampaikan pemahaman serta empati dan penerimaan serta menciptakan hubungan dan rasa hormat antara pendengar dan pembicara. Dengan mengenali emosi dan perasaan pembicara, pendengar juga akan menawarkan kenyamanan, yang akan menciptakan ikatan emosional.
Melanjutkan percakapan
Mendengarkan reflektif juga bermanfaat karena merupakan cara pembicara melanjutkan percakapan. Jika pendengar secara memadai merefleksikan apa yang dia katakan atau mengajukan pertanyaan terbuka, pembicara akan dapat berbicara lebih banyak dan menawarkan lebih banyak umpan balik tentang subjek tersebut. Misalnya, jika pembicara berbicara tentang pengalaman anak di kelas dan perlunya kelas khusus, pendengar mungkin bertanya, "Bisakah Anda ceritakan lebih banyak tentang pengalamannya di kelas reguler?" Ini akan memungkinkan pembicara untuk lebih terbuka tentang pengalaman anak.