Isi
Kebiasaan buang air besar setiap orang, termasuk frekuensi, bentuk dan warna buang air besar berbeda-beda. Saat kotoran Anda tiba-tiba berubah menjadi warna yang sangat gelap, pantau terus. Perubahan tersebut mungkin mengindikasikan masalah kesehatan, tetapi tinjau dulu pola makan Anda. Beberapa makanan bisa mengubah gerakan usus menjadi warna gelap.
Besi
Suplemen zat besi dan makanan kaya zat besi dapat menyebabkan tinja menjadi gelap, tampak hijau, dan hampir hitam. Orang yang dirawat karena anemia defisiensi besi dan wanita hamil yang mengonsumsi vitamin prenatal termasuk di antara mereka yang cenderung memiliki tinja berwarna gelap. Makanan kaya zat besi yang bisa mengubah warna buang air besar jika dikonsumsi dalam jumlah banyak adalah plum, daging merah, tiram, tahu, molase, kacang-kacangan, dan kismis.
Derivatif
Buah dan sayuran yang Anda makan bisa berkontribusi pada warna kotoran Anda. Daun hijau tua juga bisa menyebabkan buang air besar diwarnai dengan pigmen hijau. Turunan tomat, bit, cranberry, dan jus anggur cenderung mewarnai tinja dengan warna merah, dengan warna mulai dari merah tua hingga hampir hitam.
Makanan ringan industri
Camilan industri, termasuk manisan, minuman manis, dan camilan berlemak, merupakan faktor makanan yang terkait dengan pergerakan usus gelap. Jenis makanan yang berperan: akar manis, biskuit cokelat hitam, dan fruit punch berwarna-warni dapat memberi warna pada tinja mulai dari hijau tua hingga hitam. Kandungan lemak pada makanan yang kurang sehat merupakan penyebab lain dari warna gelap pada feses, karena dapat menyebabkan diare pada sebagian orang. Empedu, cairan yang membantu pencernaan, berwarna hijau. Ketika Anda mengalami diare, empedu dikeluarkan dari sistem dengan sangat cepat, sebelum pecah, membuat kotoran berwarna hijau tua.
Pertimbangan
Diet bukan satu-satunya penyebab buang air besar berwarna gelap. Perubahan warna juga bisa terjadi akibat perdarahan di saluran cerna. Kotoran dalam warna merah tua atau hitam dapat menimbulkan kekhawatiran dan harus didiskusikan dengan dokter Anda, bahkan jika Anda curiga bahwa diet Anda berkaitan dengan alasannya.