Isi
Lumba-lumba adalah salah satu hewan paling kompleks dan cerdas di lautan. Kecepatan luar biasa, kelincahan dan kemampuan menyelam lebih dari 300 meter tanpa harus bernafas lebih dari sekali membuat mereka makhluk yang tidak biasa. Namun, karakteristik ini tidak muncul dalam semalam. Butuh jutaan tahun evolusi untuk ada adaptasi khusus yang bertanggung jawab membantu lumba-lumba bertahan hidup di habitat ini.
Bentuk kerangka dan sirip
Lumba-lumba memiliki kerangka berbentuk torpedo - atau busur, yang merupakan adaptasi dari sosok lurus. Bentuk ini membantu Anda berenang lebih cepat dan lebih mudah saat melarikan diri dari predator. Sirip punggung dan dada adalah adaptasi dari struktur tulang yang terbuat dari tulang rawan keras. Ada otot di dalam sirip ini yang memungkinkannya menekuk untuk mengubah arah aliran air, dan dengan demikian meningkatkan kelincahan lumba-lumba.
Saluran masuk oksigen
Untuk menyimpan oksigen pada saat penyelaman, lumba-lumba menjalani dua jenis adaptasi. Yang pertama menyangkut penurunan detak jantung saat menyelam - serendah 12 denyut per menit - dan sebagian darah dari bagian tubuh lain diarahkan ke jantung, paru-paru, dan otak, yang meningkatkan efisiensi asupan oksigen. Yang kedua menyangkut protein khusus yang ada di otot lumba-lumba yang disebut mioglobin, yang bertanggung jawab untuk menyimpan oksigen saat hewan sangat membutuhkannya, seperti saat mereka menyelam.
Kulit dan lemak
Kulit dan lemak lumba-lumba juga telah mengalami adaptasi. Kulit di permukaan sangat halus, mencegah gesekan berlebih saat berenang, dan ini memungkinkan mereka untuk bergerak dengan kecepatan dan kelincahan yang lebih besar. Di bawah kulit terdapat lapisan lemak tebal yang tidak hanya memberikan bentuk dinamis pada tubuh dan membantu berenang, tetapi juga menjaga hewan tetap hangat di perairan es lautan yang sedingin es.
Penglihatan
Kebanyakan makhluk laut tidak memiliki penglihatan yang baik, tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa lumba-lumba dapat melihat jauh di atas dan di bawah air; mereka dapat melihat setidaknya 3 meter di udara dan sekitar 2 meter di bawah air. Beberapa adaptasi telah terjadi selama bertahun-tahun di mata hewan-hewan ini sehingga mereka dapat menghadapi lingkungan yang tidak bersahabat, termasuk cairan mata berminyak, yang melindungi dari unsur-unsur keras dari laut, dan penglihatan pada malam hari, yang memungkinkan mereka berburu lebih mudah di malam hari.