Isi
Salah satu ciri kucing Siam yang paling mencolok adalah mata birunya yang indah. Agar orang Siam dapat didaftarkan dan ditampilkan seperti itu, ia harus memiliki mata biru. Akhirnya, anak anjing spesies ini lahir dengan warna lain di matanya. Dalam hal ini, kucing tidak dapat ditampilkan di acara atau didaftarkan. Sayangnya, orang Siam cenderung mengalami masalah mata. Spesies dengan nenek moyang Siam, seperti Bali, juga dapat menimbulkan masalah ini.
Strabismus
Masalah paling umum pada kucing spesies ini adalah strabismus. Ini adalah kondisi neurologis yang diwarisi dari beberapa orang Siam pertama yang dibawa ke Amerika. Di Amerika Serikat, pada awal abad ke-20, strabismus dianggap sebagai ciri umum pada spesies tersebut. Kucing yang menyipit tidak bisa melihat dengan baik.
Strabismus langka
Menurut buku "Cat Owner’s Home Veterinary Handbook", kucing Siam, serta ras terkait, mungkin memiliki bentuk strabismus yang langka, yang bukan disebabkan oleh genetika, tetapi oleh kelumpuhan pada otot mata. Penyebabnya biasanya tumor otak atau kerusakan saraf. Hal ini juga dapat terjadi pada spesies kucing lain, tetapi tampaknya lebih sering terjadi pada kucing Siam atau kucing yang berhubungan dengan spesies.
Nystagmus
Menurut buku "ASPCA Complete Guide to Cats", Siamese dapat mengembangkan kondisi yang disebut nystagmus. Hal ini menyebabkan murid-murid berpindah dari satu sisi ke sisi lain, seperti sedang menonton pertandingan tenis. Pada beberapa kucing, gerakan ini pendek sehingga menimbulkan kesan mata bergetar. Namun, masalah ini jarang terjadi, karena kucing dengan nystagmus telah dikeluarkan dari program pembiakan.
Anak anjing
Terkadang anak anjing Siam lahir dengan mata merah. Mereka juga bisa lahir dengan warna putih atau krem. Siamese memiliki gen albino, yang diamati pada kebanyakan anak anjing yang berumur kurang dari 1 bulan. Ketika mereka berusia satu tahun, tidak hanya mereka memiliki warna dewasa, tetapi mata mereka juga menjadi biru.
Masalah lainnya
Menurut penelitian "Kucing Siam", Kucing Siam dari jenis lilac-point memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengembangkan konjungtivitis daripada warna lain dari jenis yang sama. Bahkan asap rokok dapat menyebabkan lilac-point siam, yang sudah memiliki riwayat konjungtivitis, untuk mengembangkan penyakit tersebut.