Isi
Salep fluocinonide adalah varian umum dari krim berbasis steroid topikal, yang diresepkan untuk pengobatan masalah kulit tertentu. Salep membantu meredakan reaksi kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang menyebabkan kemerahan, peradangan dan pembengkakan pada kulit. Salep fluocinonide dapat digunakan untuk mengobati gejala yang disebabkan oleh reaksi alergi, eksim dan psoriasis, serta iritasi dermatologis lainnya. Salep ini dapat ditemukan secara komersial dengan nama Vanos, Lidex-E dan lainnya.
Identifikasi
Salep fluocinonide adalah resep kortikosteroid, yang tersuspensi dalam basa gliserin monoesterat, propilen karbonat, lilin putih dan bahan lainnya yang diformulasikan secara khusus. Senyawa aktif dalam salep ini adalah fluosinonida.
Efek
Ini hanya boleh digunakan untuk mengobati masalah kulit yang diresepkan, seperti yang diinstruksikan oleh dokter. Karena kulit dapat menyerap lebih banyak salep jika ditutupi dengan perban dan perban, pasien sebaiknya tidak menutupi area yang terkena kecuali ditentukan oleh dokter.
Peringatan
Karena salep fluocinonide adalah steroid topikal, salep ini mudah diserap oleh kulit. Penggunaan steroid yang tidak diawasi dapat memiliki efek negatif, seperti sindrom Cushing, hiperglikemia, dan penekanan sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal, jadi penting untuk menggunakan obat ini tepat sesuai dengan petunjuk medis dan selama periode yang ditentukan. Penderita diabetes, ibu hamil atau wanita yang sedang merencanakan kehamilan dan menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan salep ini.
Pertimbangan
Steroid dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan pada anak-anak, karena mereka cenderung menyerapnya lebih cepat daripada orang dewasa. Akibatnya, penggunaan salep fluocinonide untuk merawat anak harus dipantau.
Pendudukan
Kortikosteroid topikal, seperti salep fluocinonide, biasanya dioleskan ke area kulit yang terkena dua hingga empat kali sehari, tergantung pada petunjuk dokter. Reaksi yang merugikan terhadap salep fluocinonide dikategorikan ringan, dengan gejala yang paling sering dilaporkan adalah luka bakar, gatal, kulit kering dan iritasi di tempat aplikasi.