Isi
Sebagai makhluk yang menarik dan indah, jerapah telah dikagumi oleh orang-orang dan budaya di seluruh dunia karena karakteristik fisiknya yang unik, kelangkaannya, dan sifatnya yang damai. Selain menjadi hewan yang jarang terlihat, para sarjana di masa lalu kesulitan menjelaskan asal dan karakteristik jerapah, dan banyak mitos dan legenda muncul tentang hewan itu.
Ciri-ciri khas jerapah telah menangkap imajinasi sepanjang sejarah (Jupiterimages / liquidlibrary / Getty Images)
Qilin
Qilin adalah makhluk mitos yang penting dalam mitologi Tiongkok, yang telah menyebar ke seluruh Asia, dan masih umum disebut hingga hari ini. Qilin adalah makhluk dengan kuku dan tanduk, damai dalam perilaku dan hanya muncul di tanah yang diperintah oleh orang bijak. Ketika penjelajah Zheng He mengunjungi Afrika Timur pada tahun 1421, ia membawa dua jerapah kembali ke Cina, yang langsung dikaitkan dengan Qilin, meskipun ini sering digambarkan memiliki cakar dan leher pendek. Terlepas dari perbedaannya, jerapah diproklamasikan sebagai makhluk ajaib dan disebut "Qilin". Kekuatan Qilin dipindahkan ke jerapah dalam mitologi Tiongkok untuk waktu yang lama. Sampai hari ini, jerapah disebut sebagai "kirin" di Jepang dan Korea.
Mitos asal campuran
Dalam banyak budaya di masa lalu, mereka mengira jerapah adalah hewan hibrida karena keanehan karakteristiknya. Dunia Arab kuno memiliki banyak pendapat tentang asal usul jerapah. Beberapa ahli kuno mengatakan bahwa itu adalah hasil perkawinan unta dan macan kumbang; yang lain berasal dari unta, hyena, dan sapi, dan beberapa mengatakan bahwa kuda jantan menghasilkan jerapah. Nama ilmiah jerapah adalah Giraffa camelopardalis, dan camelopardal - atau setengah unta, setengah macan tutul - adalah cara yang umum untuk menyebut jerapah dahulu, seperti pada masa Kekaisaran Romawi. Namun, banyak sarjana di masa lalu percaya bahwa jerapah adalah spesies yang terpisah, seperti yang kita ketahui sekarang.
Zarafa
Ketika jerapah dibawa ke publik di negara-negara Eropa pada masa pra-modern, ia menciptakan keributan. Jerapah bernama Zarafa, kata Arab untuk jerapah yang berarti "mempesona," diberikan kepada Raja Charles X pada tahun 1826 oleh Mehmet Ali Pasha, penguasa Mesir. Dia dikirim bersama dua orang lainnya ke Prancis, di mana mereka dikirim ke Paris melalui kota-kota Prancis. Sepanjang jalan, ribuan orang berkumpul untuk melihat hewan-hewan itu, dan ketika mereka tiba di Paris, kerumunan 100.000 orang menunggu. Histeria yang dihasilkan tentang jerapah disebut Zarafamania, dan hewan-hewan mengilhami semuanya mulai dari cerita pendek hingga gaya rambut dan pakaian di kota.
Suara jerapah
Jerapah adalah hewan yang umumnya sangat pendiam, mengarah ke mitos umum bahwa ia tidak memiliki suara. Mitos ini tidak memiliki asal geografis tertentu, tetapi diturunkan dari mulut ke mulut dan masih dominan hingga saat ini. Namun, mitos itu salah, karena ahli zoologi di seluruh dunia melaporkan bahwa jerapah, pada kenyataannya, membuat suara seperti sapi seperti meraung dan menjerit.