Isi
Monokultur adalah budidaya hanya satu tanaman atau produk tanpa menggunakan tanah untuk tujuan lain, seperti yang umumnya terjadi di daerah dengan teknik pertanian modern (lihat referensi 2). Di ladang jagung, misalnya, jagung adalah satu-satunya tanaman yang diharapkan, dirawat dan ditoleransi, dengan yang lainnya dianggap sebagai gulma. Meskipun pertanian monokultur mewakili sebagian besar produksi pangan modern, sistem ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kesederhanaan
Lapangan monokultur adalah sistem yang sangat sederhana. Penyiapan tanah, irigasi, dan penggunaan bahan kimia dapat difokuskan pada kebutuhan dan preferensi satu spesies tanaman. Hal ini memungkinkan ladang menjadi sangat terspesialisasi untuk menghasilkan hasil maksimum untuk perkebunan tertentu. Hama dan penyakit dapat diobati tanpa mengkhawatirkan efek pengobatan pada tanaman lain. Keseragaman lahan monokultur sangat penting dalam pemanenan, karena bagian tanaman yang diinginkan dapat dengan mudah dikumpulkan dengan menggunakan teknik sederhana yang akan sangat merusak tanaman lain yang berbagi lahan yang sama.
Penyakit dan hama
Lahan monokultur rentan terhadap penyebaran penyakit dan hama. Jika suatu penyakit dapat menginfeksi satu tanaman di ladang monokultur, penyakit tersebut dapat, secara luas, menginfeksi semua tanaman lain di lapangan. Tanaman yang terinfeksi dalam situasi ini dikelilingi oleh vektor infeksi baru. Demikian juga jika suatu OPT mampu menyerang suatu tanaman secara monokultur, maka tanaman tersebut akan dikelilingi oleh tanaman rentan lainnya, yang dapat dengan cepat mengakibatkan ledakan populasi.
Sumber daya
Satu spesies tanaman tidak dapat memanfaatkan sepenuhnya lingkungan apa pun karena variabel seperti kebutuhan mineral dan nutrisi, kedalaman akar, dan produk sampingan metabolik. Menanam monokultur di area yang sama untuk waktu yang lama menghabiskan sumber daya yang dibutuhkan oleh spesies tanaman ini, mengabaikan sumber daya yang tersedia yang dapat dimanfaatkan oleh spesies tanaman lain. Rotasi tanaman dapat membantu mengatasi masalah ini, tetapi biasanya melibatkan penanaman tanaman yang kurang menguntungkan atau menghasilkan lebih rendah, atau membiarkan lahan dalam keadaan istirahat total selama seluruh musim tanam.
Ekologi
Monokultur tidak menyediakan habitat yang kaya untuk flora dan fauna lain. Tanaman lain tidak diinginkan menurut definisi monokultur dan secara aktif tidak dianjurkan. Hewan menemukan lingkungan seragam yang dapat memenuhi beberapa persyaratannya, tetapi mungkin tidak memiliki semua karakteristik habitat. Dalam kasus pertanian monokultur yang tersebar luas, hal ini dapat menyebabkan kepunahan atau perpindahan seluruh spesies di wilayah tertentu.