Isi
Indeks profitabilitas adalah teknik penganggaran modal yang membandingkan nilai sekarang arus masa depan dengan arus awal, dalam hubungannya. Indeks dihitung dengan membagi nilai sekarang arus kas dengan investasi awal dalam suatu proyek. Terima proyek dengan indeks profitabilitas lebih besar dari 1 dan tolak proyek dengan indeks di bawah 1. Pilih alternatif dengan indeks profitabilitas yang lebih tinggi, karena mereka menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi per unit investasi.
Mudah dimengerti
Indeks profitabilitas mudah dipahami oleh orang yang minim pengetahuan di bidang keuangan, karena menggunakan rumus pembagian yang sederhana. Menghitung indeks profitabilitas hanya membutuhkan nilai investasi awal dan nilai arus kas saat ini. Keputusan untuk melaksanakan atau menolak sebuah proyek tergantung pada apakah indeks profitabilitas lebih tinggi atau lebih rendah dari 1.
Nilai waktu
Perhitungan nilai sekarang arus kas melibatkan pendiskontoan arus kas dengan biaya peluang. Ini memperhitungkan nilai waktu uang. Nyata lebih berharga sekarang daripada di masa depan, karena dapat diinvestasikan untuk menghasilkan bunga. Nilai uang juga dipengaruhi oleh inflasi dari waktu ke waktu, oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan nilai waktu agar dapat melakukan investasi yang menguntungkan.
Perbandingan yang salah
Kerugian utama dari indeks profitabilitas adalah dapat menyebabkan keputusan yang salah saat membandingkan proyek yang saling eksklusif. Ini adalah serangkaian proyek yang, paling banyak, satu akan diterima, paling menguntungkan. Keputusan yang diambil di luar indeks profitabilitas tidak menunjukkan proyek mana yang saling eksklusif memiliki durasi pengembalian terpendek. Ini mengarah pada pemilihan proyek dengan payback period yang lebih lama.
Perkiraan biaya modal
Indeks profitabilitas mengharuskan investor untuk memperkirakan biaya modal untuk menghitungnya. Estimasi dapat menjadi bias dan oleh karena itu tidak akurat. Tidak ada prosedur sistematis untuk menentukan biaya modal untuk suatu proyek. Estimasi didasarkan pada asumsi yang mungkin berbeda di antara investor. Hal ini dapat menyebabkan keputusan yang tidak konsisten jika asumsi tidak didukung di masa mendatang.