Isi
- Segitiga dan arsitektur: karakteristik
- Segitiga sama sisi
- Segitiga sama kaki
- Scalene dan segitiga siku-siku
- Informasi tambahan
Geometri dan arsitektur adalah dua disiplin ilmu yang secara fundamental bersatu. Salah satu bentuk geometris yang paling terkenal adalah segitiga, yang diidentifikasi oleh tiga sudut yang disambungkan melalui segmen garis lurus untuk membentuk bentuk tiga sisi. Dua bentuk segitiga paling umum yang digunakan dalam arsitektur adalah sama sisi dan sama kaki.
Segitiga dan arsitektur: karakteristik
Segitiga adalah alat yang efektif untuk arsitektur dan digunakan dalam desain bangunan dan struktur lain karena memberikan kekuatan dan stabilitas. Ketika bahan bangunan digunakan untuk membentuk segitiga, desainnya memiliki alas yang berat dan puncak di atasnya mampu menopang beban karena cara distribusi energi melintasi segitiga. Karena alasan ini, banyak rumah memiliki bentuk "A"; bentuk ini memberikan struktur yang kokoh. Segitiga yang digunakan dalam arsitektur berasal dari lebih dari bentuk lain yang umum pada arsitektur, seperti kubah, busur, silinder, dan bahkan roda. Segitiga terkuat adalah segitiga sama sisi dan sama kaki; simetrisinya membantu dalam distribusi berat.
Segitiga sama sisi
Segitiga sama sisi sejauh ini merupakan segitiga yang paling umum digunakan dalam arsitektur. Segitiga sama sisi memiliki tiga sisi dan sudut yang kongruen berukuran 60 derajat di setiap sudutnya. Panjang sisinya bervariasi. Contoh umum segitiga sama sisi yang digunakan dalam arsitektur adalah kompleks piramida Giza di Mesir. Masing-masing dari empat sisi segitiga yang membentuk piramida adalah segitiga sama sisi. Ini adalah contoh kekuatan segitiga dalam arsitektur, dengan piramida berdiri selama lebih dari 4.000 tahun.
Segitiga sama kaki
Segitiga sama kaki, yang memiliki dua sisi yang sama, juga ditemukan dalam arsitektur di seluruh dunia, terutama dalam arsitektur piramida modern. Segitiga sama kaki digunakan dalam arsitektur bangunan timur di Galeri Seni Nasional di Washington, ibu kota Amerika Serikat. Bangunan itu dirancang oleh arsitek terkenal I.M.Pei. Gaya arsitektur menggunakan segitiga sama kaki dan bentuk geometris lainnya. Bangunan timur dirancang di atas sebidang tanah yang aneh dan Pei juga menggunakan segitiga sama kaki sebagai alas bangunan untuk mengakomodasi bentuk proyek. Gedung Flatiron di New York City adalah salah satu gedung pencakar langit paling inovatif di dunia. Bangunan ini dibangun di atas balok segitiga di Manhattan, memberikannya bentuk segitiga, khususnya sama kaki. Telah berdiri selama lebih dari 100 tahun, menunjukkan kekuatan arsitektur segitiga.
Scalene dan segitiga siku-siku
Segitiga tak sama panjang adalah segitiga yang semua sisinya tidak selaras. Segitiga skalene tidak umum ditemukan dalam arsitektur. Tidak ada kesimetrisan dalam segitiga-segitiga ini, yang menyebabkan distribusi bobot yang salah bentuk. Ini berbahaya karena salah satu sudut akan memiliki beban dan tekanan yang lebih besar daripada sudut lainnya. Segitiga siku-siku tidak digunakan secara tradisional dalam karakteristik struktur sebuah bangunan. Bagaimanapun, mereka sangat penting untuk konstruksi dan desainnya. Segitiga siku-siku digunakan untuk membuat sudut dan garis lurus yang sempurna. Jika dinding dan sudut sebuah bangunan bengkok, maka bangunan tersebut juga akan terlihat seperti itu.
Informasi tambahan
Segitiga juga digunakan sebagai hiasan dalam arsitektur, tidak hanya dalam desain pondasi. Di gereja, jendela segitiga biasanya digunakan serta bingkai jendela atau kaca patri, kemungkinan mewakili Tritunggal Mahakudus. Menara Hearst di Manhattan menggunakan bingkai segitiga untuk menambah dukungan ekstra pada menara dan untuk membingkai seluruh struktur kaca jendela; kedua segitiga, sama sisi dan sama kaki, digunakan.