Isi
Gangguan obsesif kompulsif (OCD) adalah penyakit yang melemahkan jangka panjang dan sangat tidak nyaman bagi pembawa. Gangguan ini terdiri dari ide-ide yang berulang dan tidak diinginkan sehingga orang tersebut merasa terpaksa untuk mempraktikkannya. Beberapa orang takut terinfeksi, yang menyebabkan mereka harus mencuci tangan berulang kali dalam waktu lama. Ritual bisa menjadi begitu parah sehingga pemakainya kehilangan kemampuan untuk bertindak secara tepat setiap hari.
Pentingnya
OCD menyebabkan stres yang luar biasa. Keausan yang disebabkan oleh ritual yang terus menerus begitu tak tertahankan sehingga dapat menyebabkan migrain. Pasien tahu bahwa ritual ini tidak ada artinya dan harus dihentikan, tetapi dia tidak bisa berhenti. Sulit bagi keluarga untuk memahami mengapa orang tersebut tidak memiliki kendali atasnya. Orang yang mengidap OCD berusaha menyembunyikan gejalanya dari anggota keluarga, karena mereka biasanya merasa malu dan takut.
Gejala
Gejala termasuk pemeriksaan pintu terus-menerus untuk melihat apakah terkunci, pemeriksaan kompor terus-menerus untuk melihat apakah gas mati, kebiasaan membersihkan yang berlebihan, obsesi untuk menjaga barang-barang dalam urutan tertentu, takut kontaminasi, menghitung barang, kebiasaan mencuci rambut beberapa kali, mencuci tangan berulang kali, mandi sangat lama, menyikat gigi sangat lama dan menumpuk barang. Orang yang menderita ritual cuci tangan sering kali mengalami bagian tubuh ini sangat merah dan sakit. Untuk menyembunyikan tangan mereka, penderita gangguan tersebut sering kali memakai sarung tangan. Ritual mandi, di sisi lain, menyebabkan masalah kulit yang serius karena hilangnya hidrasi dan iritasi.
Penyebab
Ketidakseimbangan kimiawi di otak, yang terdiri dari rendahnya kadar serotonin (neurotransmitter), diyakini sebagai penyebab utama OCD, yang tampaknya tidak bersifat genetik. Faringitis streptokokus atau demam berdarah dapat memicu gejala OCD pada anak-anak dan remaja.
Pengobatan
Ada beberapa pilihan pengobatan. Antidepresan seperti fluoxetine, fluvoxamine, sertraline dan paroxetine sangat efektif. Saat gejala mulai mereda, sakit kepala yang menyertainya juga mereda. Terapi kejut listrik digunakan untuk gejala yang lebih parah. Terapi perilaku, dikombinasikan dengan obat antidepresan, juga telah digunakan untuk meredakan gejala OCD. Obat-obatan ini biasanya menimbulkan efek samping seperti mual, diare dan kantuk.
Peringatan
OCD harus segera diobati, sebelum gejala memburuk hingga membutuhkan pengobatan yang tidak bersahabat. Orang yang mengonsumsi antidepresan disarankan untuk tidak minum alkohol, karena dapat meningkatkan rasa kantuk yang disebabkan oleh obat tersebut, yang bisa berakibat fatal. Jika sakit kepala tidak kunjung sembuh dalam beberapa hari setelah pengobatan, itu bisa menjadi tanda bahwa obat tersebut membahayakan Anda alih-alih membantu. Hubungi dokter Anda segera.
Kiat Ahli
Dalam bukunya Brain Lock, Jeffrey M. Schwartz memaparkan sebuah metode yang terdiri dari empat langkah untuk mengatasi OCD. Saat ini, telah digunakan di pusat kesehatan di seluruh dunia. Ini adalah metode pengobatan tanpa menggunakan obat-obatan yang dapat dilakukan oleh pasien sendiri. Buku itu persisnya yang hilang. Dengan OCD, otak "terkunci" dan menyebabkan pengulangan.
Potensi
Dengan antidepresan dan terapi perilaku untuk mengobati OCD, kemungkinan hidup normal semakin meningkat. Setelah dua bulan mengonsumsi antidepresan, gejalanya mulai mereda secara progresif.