Isi
Alergi burung dapat terjadi segera ketika hewan-hewan ini bersentuhan, tetapi dalam banyak kasus, orang yang memiliki burung sebagai hewan peliharaan atau dengan cara tertentu bersentuhan dengan mereka, dapat mengembangkan alergi seiring waktu. Jenis burung tertentu lebih mungkin menghasilkan reaksi alergi pada manusia. Pelajari cara mengidentifikasi dan menangani jenis alergi ini.
Penyebab
Bulu, partikel bulu, serta paparan kotoran burung dan urin dapat menimbulkan reaksi alergi, termasuk iritasi kulit, mata berair, dan masalah pernapasan.
Penanganan unggas
Pemilik hewan peliharaan, peternak burung, penjaga kebun binatang, dan siapa pun yang menangani burung lebih rentan terhadap alergi burung daripada populasi rata-rata. Alergi burung lebih jarang daripada alergi pada kucing dan anjing.
Iritasi kulit
Kontak dengan alergen burung dapat menyebabkan iritasi kulit, termasuk gatal dan kemerahan. Sisa feses yang bersentuhan dengan kulit bisa menyebabkan gejala alergi. Kenakan sarung tangan untuk membersihkan kotoran dan cuci tangan Anda setelah memegang hewan peliharaan Anda.
Alergi pernapasan
Partikel yang dikeluarkan oleh burung (partikel dari kulit dan bulu serta sisa-sisa lainnya) dapat mempengaruhi sistem pernapasan secara serius, menyebabkan gejala seperti mengi, hidung tersumbat, dan kesulitan bernapas. Jika Anda mengalami gejala ini dan memiliki unggas di rumah, temui dokter dan laporkan situasi Anda kepadanya.
Pembersihan
Banyak burung yang dibesarkan sebagai hewan peliharaan suka mandi, yang dapat membantu mengurangi partikel kulit dan bulu. Jika burung tidak suka mandi, semprotkan air untuk mengurangi alergen. Bersihkan kandang, tempat bertengger dan pot makanan sesering mungkin, dan gunakan pembersih udara tempat burung tinggal.