Isi
Sebelum Anda dapat memahami cara kerja Ritalin di otak, pertama-tama Anda perlu memiliki beberapa informasi dasar. Otak adalah organ yang rumit, pada dasarnya terdiri dari empat bagian: otak, otak kecil, sistem limbik, dan batang otak. Otak, atau "otak yang berpikir", bertanggung jawab atas fungsi otak yang lebih tinggi, dan juga dibagi menjadi empat kategori lobus: frontal, parietal, oksipital dan temporal. Lobus frontal paling sering disebut sebagai area "pemecahan masalah" di otak, sedangkan bagian parietal dan oksipital memungkinkan Anda mengenali objek dan memahami apa yang dilihat. Lobus temporal adalah area yang bertanggung jawab untuk berbicara. Itu juga merupakan area otak yang memungkinkan Anda untuk membedakan antara berbagai lagu atau lagu. Para ilmuwan umumnya menyebut otak kecil sebagai bagian "evolusioner" dari otak. Ini berarti bahwa area otak ini muncul jauh sebelum manusia berjalan di Bumi; semua hewan memiliki otak kecil. Sistem limbik juga terdiri dari banyak bagian. Ini pada dasarnya adalah pusat emosional otak. Area ini umumnya disebut sebagai pusat "gratifikasi". Bagian tubuh non-sukarela dikendalikan oleh batang otak. Area ini mengontrol fungsi vital, seperti pernapasan dan detak jantung.
Otak
Ritalin dan gratifikasi
Banyak peneliti percaya bahwa Ritalin, atau methylphenidate, memiliki efek serius pada kepuasan otak atau pusat kesenangan, seperti kokain. Ini sekaligus meningkatkan kemampuan individu untuk berkonsentrasi dan mengurangi kemampuan untuk memahami apa yang terjadi di sekitar mereka. Ini disebut sebagai penurunan "kognisi". Serotonin, zat kimia di otak, memainkan peran utama dalam kemampuan mengembangkan neurotransmiter. Maksud dasarnya adalah bahwa tubuh selalu mengembangkan jalur baru sehingga sel, neuron, dan sinapsis dapat berkomunikasi satu sama lain. Ritalin secara serius mengurangi kemampuan untuk membuat rute ini; seorang pasien mungkin memiliki perasaan "sejahtera" terus-menerus bahkan ketika situasi tidak membenarkan perilaku tersebut.
Efek pada anak kecil
Efek Ritalin pada otak anak kecil juga bisa berbahaya. Ritalin menurunkan kemampuan individu untuk menghasilkan neuron, atau jalur selanjutnya bagi neuron ini untuk bergerak, sehingga anak-anak mungkin tidak dapat berkembang secara fisik atau emosional. Penelitian saat ini menunjukkan bahwa Ritalin juga dapat menghambat jalannya perkembangan otak masa kanak-kanak. Efek biokimia Ritalin pada otak menunjukkan risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan protein berlebih, terbukti pada pengguna kokain. Dalam beberapa kasus, protein yang berlebihan juga menghambat perkembangan normal tulang belakang bayi. Protein tertentu, atau jumlah yang berlebihan, juga berdampak buruk pada gen anak-anak.Setelah penggunaan Ritalin dalam waktu lama, beberapa anak menunjukkan fisiologi tipe aditif. Otak, kimiawi otak, dan tulang belakang semuanya terkait erat.