Isi
Sumber daya sastra penting bagi siapa saja yang menggunakan atau mempelajari kata-kata dalam konteks kreatif. Penyalahgunaan sumber sastra dapat membuat cerita atau karya sastra lainnya tampak lemah, datar, atau terbelakang. Penggunaan sumber daya sastra yang baik memiliki efek sebaliknya, membantu penulis untuk menciptakan cerita yang dinamis, kuat dan menarik.
Kiasan
Sebuah kiasan adalah referensi ke orang, peristiwa, tempat, atau frasa yang dikenal. Penulis berasumsi bahwa pembaca akan memahami kiasan, yang sangat penting untuk plot. Kiasan yang dibuat pada waktu tertentu dalam sejarah mungkin memerlukan catatan kaki di lain waktu. Penulis genre - yang mengkhususkan diri pada fiksi, seperti romansa, misteri, atau fiksi ilmiah - dapat merujuk ke tempat dan karakter yang menjadi bagian dari genre mereka, sementara penulis untuk masyarakat umum cenderung menggunakan kiasan yang tidak memerlukan pengetahuan pembaca. Contohnya termasuk: "Dia seberani Han Solo" dan "Dia secantik Helena de Troia".
Kemenduaan
Ambiguitas memberikan beberapa arti pada sebuah frase atau ekspresi, seperti garis Merkurius, dalam "Romeo dan Juliet" setelah dia terluka parah. Dia berkata, "Carilah aku besok dan kamu mungkin akan menemukan orang yang menyerah", yang berarti dia bisa sedih atau, lebih mungkin, di kuburanmu. Penulis sering menggunakan ambiguitas untuk menyoroti kompleksitas masalah atau untuk membantu karakter membingungkan lawan-lawannya. Ketidakjelasan dapat berguna dalam cerita misteri, di mana seorang tokoh dapat mengucapkan kalimat yang ternyata memiliki makna, meskipun pembicara sedang memikirkan yang lain.
Bayangan
Penulis menggunakan bayangan untuk memberi tahu pembaca apa yang diharapkan. Ini bisa datang dalam bentuk peristiwa atau frasa yang menyinggung tindakan yang akan muncul nanti dalam plot. Pertanda bisa jelas atau sangat halus, menimbulkan ketegangan karena pembaca tidak yakin apa yang diharapkan. Sebagai contoh, seorang penulis dapat fokus untuk mendeskripsikan senjata dalam mendefinisikan sebuah ruangan, dengan membayangkan fakta bahwa senjata tersebut akan digunakan nanti.
Imajinasi
Imajinasi bisa dibilang salah satu perangkat sastra terpenting. Penulis menggunakan imajinasi mereka untuk mendeskripsikan adegan, set dan karakter, dengan tujuan membantu pembaca untuk memvisualisasikan apa yang terjadi dalam cerita. Imajinasi bisa sesederhana mendeskripsikan lingkungan fisik karakter atau menggali deskripsi emosi dan pikiran karakter yang lebih kompleks.
Metafora
Metafora adalah bentuk bahasa kiasan yang membandingkan dua hal yang tidak terkait dengan tujuan memahami imajinasi dan salah satunya. Metafora sering menyatakan bahwa satu hal adalah hal lain, misalnya "Kulitmu gading dan rambutmu tergerai sutra". Wanita itu tidak terbuat dari gading dan sutra, tetapi kata-kata ini mendeskripsikan kulit dan rambut wanita, mempromosikan citra tersebut.
Konflik
Konflik dalam sebuah cerita adalah pertarungan antara dua karakter atau kekuatan yang berlawanan. Konflik sering menjadi bagian utama dari plot atau tema narasi dan dapat melibatkan dua karakter yang berkelahi, satu karakter melawan masyarakat, kekuatan alam, konflik supernatural atau internal. Misalnya, dalam "Romeo e Julieta", konflik terjadi antara rival Montecchios dan Capuletos.
Klimaks
Klimaksnya adalah titik balik sebuah karya, seringkali menjadi titik aksi, ketegangan, ketegangan, atau intensitas emosional terbesar. Penulis dapat menggunakan klimaks untuk mendeskripsikan pertarungan terakhir sebuah karya, mengungkap misteri, atau menunjukkan apakah karakter utama berhasil atau tidak dalam usahanya. Misalnya, dalam film "Clue", klimaksnya mendekati akhir, ketika mereka yang bertanggung jawab atas semua kematian terungkap.