Isi
- Pernis berbahan dasar minyak
- Akrilik dan lateks
- Mencampur air dan minyak
- Cara menggunakan pernis berbahan dasar minyak
Cat berbahan dasar air, seperti akrilik dan lateks, disarankan karena lebih aman dan lebih cepat kering daripada cat berbasis minyak, dan tidak perlu menggunakan pelarut beracun untuk membersihkannya. Meskipun cat berbahan dasar air cukup tahan lama, cat tersebut bertahan lebih lama jika dilindungi dengan baik dengan lapisan akhir, seperti pernis. Namun, tidak semua pernis cocok untuk suatu proyek.
Pernis berbahan dasar minyak
Pernis berbahan dasar minyak dibentuk dari campuran minyak dan resin, dan pengeringan dilakukan dengan penguapan. Mereka mengering perlahan, dan sering digunakan sebagai alternatif dari lak, yang agak berbahaya dan seringkali tidak cocok untuk amatir atau penghobi. Ada tiga tipe dasar pernis berbahan dasar minyak. Resin fenolik dibuat dari campuran fenol (bahan plastik) dan formaldehida. Sebaliknya, resin alkid terbuat dari campuran resin poliester, alkohol, dan asam, dan merupakan pernis berbahan dasar minyak yang paling murah. Terakhir, poliuretan juga dianggap sebagai pernis berbahan dasar minyak dan dikenal dengan daya tahannya yang tinggi.
Akrilik dan lateks
Meskipun ada cat berbahan dasar air lainnya, seperti guas dan cat air, cat akrilik dan lateks adalah jenis yang paling umum digunakan untuk mengecat rumah dan furnitur. Cat akrilik dan lateks sama-sama dibentuk dari polimer sintetis dan dapat diencerkan dengan air. Namun, ada berbagai jenis polimer yang digunakan dalam lateks dan akrilik. Polimer akrilik memiliki kualitas terbaik, dan tinta yang 100% polimer akrilik adalah tinta berkualitas tinggi. Cat lateks untuk rumah biasanya 20% akrilik dan 80% vinil.
Mencampur air dan minyak
Produk berbasis minyak dan produk berbasis air biasanya tidak bekerja sama dengan baik. Secara khusus, lukisan minyak akrilik seringkali memiliki hasil yang buruk. Ini terutama karena waktu pengeringan kedua produk berbeda. Misalnya, cat akrilik sebaiknya tidak digunakan di atas cat berbahan dasar minyak. Cat minyak mungkin terlihat kering, tetapi sebenarnya terus mengering selama beberapa tahun. Oleh karena itu, ia membentuk ikatan yang lemah dengan cat akrilik jika diaplikasikan di atasnya. Akan tetapi, cat akrilik sangat cepat mengering dan sedikit keropos, sehingga cat berbahan dasar minyak dapat diaplikasikan di atas akrilik.
Cara menggunakan pernis berbahan dasar minyak
Pernis berbahan dasar minyak dapat diaplikasikan di atas cat akrilik dengan mudah, jika sudah benar-benar kering. Pernis poliuretan biasanya merupakan pilihan terbaik untuk ini. Namun, pernis berbahan dasar minyak cenderung memiliki warna kuning alami dan sering kali menjadi lebih kuning seiring waktu. Ini dapat merusak warna item yang dicat. Jika memungkinkan, sebaiknya gunakan pernis berbahan dasar akrilik untuk cat berbahan dasar air dan pernis berbahan dasar minyak untuk cat berbahan dasar minyak untuk memastikan hasil yang baik.