Isi
Meskipun tanda baca puisi dapat dianggap sesuai keinginan penulis, ada beberapa pedoman yang dapat membantu mereka yang merasa tidak aman. Ada enam bentuk dasar tanda baca yang digunakan dalam puisi: titik, titik koma, koma, tanda tanya, tanda seru, dan tanda hubung. Dengan setiap bentuk tanda baca yang berbeda, muncul sinyal yang berbeda bagi pembaca; Menyadari tanda-tanda yang Anda miliki sebagai penulis adalah kunci untuk mencetak nada yang diinginkan dan memberi gerakan pada puisi secara umum.
Langkah 1
Terapkan jahitan untuk istirahat total. Dalam istilah puitis, titik yang ditempatkan di akhir baris disebut sebagai titik akhir. Baris akhir membutuhkan jeda yang pasti dalam membaca puisi, sejenak untuk menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan ke baris berikutnya. Satu poin adalah jeda paling lengkap yang diperbolehkan dalam puisi; jika digunakan di tengah baris, ini akan membuat perpecahan, atau jeda yang diperpanjang.
Langkah 2
Lakukan perpanjangan, tapi belum selesai, jeda dengan koma. Skor ini menghubungkan dua gagasan bersama; dalam puisi, titik koma berarti pembaca harus berhenti sejenak, tetapi tidak menyelesaikan nafas, karena baris berikutnya akan langsung terhubung dengan baris yang baru saja dibaca. Split juga dapat dibuat dengan koma.
LANGKAH 3
Beristirahat sejenak dari dinamisme puisi dengan koma. Tanda baca adalah bentuk tanda baca terlemah, karena tanda koma tidak cukup kuat untuk menyusun kalimat lengkap.
LANGKAH 4
Gunakan tanda tanya atau tanda seru untuk menambahkan penekanan. Dalam puisi, ini adalah beberapa poin yang paling jarang digunakan, yang artinya hanya boleh digunakan pada acara-acara khusus.
LANGKAH 5
Sisipkan tanda hubung saat Anda membutuhkan jeda yang membutuhkan lebih banyak penekanan daripada koma, tetapi bukan tanda titik.