Isi
Menentukan waktu kematian korban yang tenggelam bisa menjadi proses yang sulit. Perendaman dalam air, bahkan untuk waktu yang singkat, memecah tubuh dengan cepat dan menyebabkan jaringan pecah, membuatnya lebih sulit untuk menentukan waktu kematian. Otopsi pada korban yang tenggelam harus memeriksa beberapa elemen khusus untuk menentukan saat kematian.
Instruksi
Perendaman dalam air mempengaruhi proses dekomposisi tubuh (Comstock / Comstock / Getty Images)-
Periksa lividitas atau pengumpulan darah di kepala atau leher. Para korban yang tenggelam biasanya menundukkan kepala ketika mereka berada di dalam air. Tingkat lividity dapat membantu menentukan berapa lama tubuh telah tenggelam.
-
Perhatikan penampilan mata korban. Mata seorang lelaki yang tenggelam mungkin bersinar, hampir hidup. Fakta ini membantu untuk menentukan apakah korban mati di air dan bukan sebelum, di darat, dan dengan demikian memerlukan waktu kematian.
-
Amati kondisi kulit korban. Tubuh yang direndam selama satu atau dua jam memiliki penampilan yang kusut. Selama lebih dari dua jam, kulit mulai terpisah pada tangan dan kaki, seolah-olah itu sarung tangan atau kaus kaki.
-
Tentukan keadaan rigor mortis. Proses ini dimulai setelah dua jam, berlangsung antara enam dan 12 jam, dan mulai menurun antara 24 dan 36 jam. Keadaan rigor mortis membantu menentukan berapa lama orang tersebut meninggal.
-
Memperhatikan kondisi dekomposisi. Perhatikan bahwa proses ini lebih lambat pada tubuh yang terbenam dalam air. Juga, analisis posisi tubuh; sebagian besar korban tenggelam ditemukan dalam posisi semi-janin. Ini dapat menunjukkan apakah orang tersebut benar-benar mati di air dan membantu menentukan berapa lama dia tenggelam.