Isi
Jean Piaget adalah seorang psikolog berpengaruh abad ke 20. Dia terutama tertarik dalam psikologi perkembangan dan mempelajari berbagai cara di mana manusia memperoleh, mempertahankan, dan mengembangkan pengetahuan. Saat ini, banyak guru masih menggunakan teori Piaget untuk meningkatkan pendidikan siswa. Dia mempelajari perkembangan pengetahuan pada orang-orang dari segala usia, termasuk anak-anak, dan teorinya relevan dengan sekolah dasar. Penerapan teori Piaget dalam kurikulum sederhana, efektif dan bermanfaat bagi siswa dan guru.
Instruksi
Teori Piaget Meningkatkan Pengalaman Kelas (gambar hari ini oleh alwayspp dari Fotolia.com)-
Teori pengembangan penelitian Piaget. Dia percaya bahwa anak-anak mencapai tahap berbeda dalam perkembangan kognitif. Antara dua dan tujuh tahun, anak-anak adalah egosentris dan kesulitan memahami sudut pandang yang berbeda atau empati untuk orang lain. Mereka mengklasifikasikan objek berdasarkan fitur unik, seperti warna atau bentuk, tanpa mengenali kualitas lain. Antara usia tujuh dan 11, anak-anak dapat memiliki pemikiran logis tentang objek atau peristiwa. Mereka mengklasifikasikan objek melalui beberapa karakteristik berbeda. Orang-orang muda di atas usia 11 tahun dapat berpikir secara abstrak dan hipotetis. Mereka memiliki lebih banyak perhatian ideologis dan moral, bukan hanya kenyataan.
Zaman ini hanyalah pedoman; tonggak kognitif anak-anak dapat bervariasi (Bermain anak dalam gambar rumput oleh Pavel Losevsky dari Fotolia.com) -
Orientasikan siswa. Piaget merekomendasikan agar guru berperan aktif dalam membimbing siswa. Alih-alih memberikan informasi kepada siswa ketika mereka duduk dan mendengarkan secara pasif, mereka harus berbagi pengalaman belajar dan mendorong siswa untuk aktif dan terlibat. Perhatikan siswa dengan serius dan hormati ide, saran, dan pendapat mereka. Tambahan kelas dengan kegiatan yang relevan, praktik yang memungkinkan siswa untuk mengalami konten.
-
Imbaulah siswa untuk belajar dari rekan-rekan mereka.Ini sangat relevan untuk anak-anak antara usia dua dan tujuh tahun, tetapi berlaku untuk siswa dari segala usia. Belajar mendengarkan dengan cermat dan dengan kepekaan terhadap kolega Anda dan untuk menghormati berbagai sudut pandang yang berbeda akan memberikan manfaat seumur hidup bagi siswa Anda. Karena siswa yang berbeda unggul dalam bidang pengetahuan yang berbeda, belajar dengan teman sebaya juga menawarkan pendidikan yang komprehensif.
-
Izinkan siswa untuk belajar dari kesalahan mereka. Piaget percaya bahwa anak-anak mengembangkan pengetahuan tentang dunia melalui coba-coba. Kesalahan bisa membuat frustasi bagi siswa maupun bagi guru, tetapi cobalah mengajarkan kesabaran dan membimbing siswa menuju kesimpulan yang berbeda. Kesalahan menunjukkan bahwa siswa secara aktif berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka dan mencoba ide-ide baru untuk diri mereka sendiri.
-
Fokus pada proses dan juga hasilnya. Daripada fokus pada jawaban yang benar, perhatikan banyak langkah berbeda yang diperlukan untuk menghasilkan produk jadi. Misalnya, selama kelas seni, mintalah siswa untuk mengamati berbagai cara mereka membuat lukisan. Beberapa mungkin mulai di tepi bawah kuda-kuda, sementara yang lain mulai di tengah.
-
Hormati minat, kemampuan, dan batasan masing-masing siswa. Anak yang berbeda mencapai tahap perkembangan pada waktu yang berbeda. Alih-alih mendorong setiap anak agar sesuai dengan gaya belajar, perhatikan tahapan perkembangan setiap anak dan sesuaikan pelajaran. Piaget mendorong pembelajaran mandiri, praktik, dan peluang untuk penemuan. Rencanakan berbagai kegiatan kelas yang mengakomodasi gaya belajar yang berbeda, seperti visual atau pendengaran.
Piaget percaya pada lingkungan belajar yang mandiri dan saling menghormati (smiling boy image oleh Marzanna Syncerz dari Fotolia.com)